Minggu, 25 Januari 2015

Fenomena Tren Batu Akik Merajalela


Cincin bermatakan batu akik yang dari dulu sudah ada kini memasuki masa keemasannya. Lantas fenomenan itu pun menjadi tren yang digandrungi tidak hanya yang tua, yang muda pun kini tak malu memamerkan aksesoris jari tersebut. Batu akik penghias cincin atau pada bandul kalung ternyata beragam jenisnya. Tidak hanya jenis, ternyata harganya pun beraneka dari yang paling murah hingga yang paling mahal. Semua disesuaikan dengan kombinasi warna dan bentuknya. Salah satunya pesona batu akik di kota Sukabumi ini kian meremaja. Saat ini, banyak kawula muda yang sedang memburu batu akik tersebut. Mereka tidak hanya menyasar pusat-pusat perbelanjaan batu akik saja, seperti di center penjualan batu akik di Kota Sukabumi yang berada di jalan Ahmad Yani tepatnya di sentra penjualan batu akik, di Gg. Tekwad. Meski terkesan kaki lima, deretan penjual batu akik di sana rupanya tergolong menjual lengkap beragam jenis batu mulai dari harga puluhan ribu hingga jutaan. Rupanya, lokasi penjualan batu akik yang berada tepat di seberang Supermall Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi ini sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu. "Tetapi sekarang penjualnya semakin menjamur, karena memang batu akik tengah jadi trend di masyarakat," ujar Wawan Ridwan, salah seorang penjual batu akik di Gg.Tekwad.
"Saya jual batu akik di sini sudah lima tahun. Tetapi, satu tahun ini yang paling terasa. Batu akik laris manis" ungkapnya sumringah.
Soal batu favorit, rupanya batu asal Maluku Utara (Ternate) yaitu Bacan, tengah dilirik banyak orang termasuk warga Sukabumi. Meski harganya tembus jutaan rupiah, selalu saja ada yang mencari batu yang dipercaya hidup itu. Saking populernya batu tersebut, meski ada noda hitam serta kapur yang menempel, tetap saja batu jenis ini laku di pasaran. "Selain itu, di sini juga banyak menjual batu yang murah dan terjangkau, harganya mulai Rp50 ribuan," utaranya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar